Sejak tanggal 26 Nopembber 2013 lalu, Gunung Sinabung menjadi bahan panas pembicaraan masyarakat sampai detik ini, itu diakibatkan karena semakin besarnya pengaruh yang dibuat gunung terebut untuk di bicarakan.
Letusan-letusan gunung ini menjadi hal yang menakutkan, sekali 2 jam biasanya gunung ini akan meletus. Mengakibatkan masyarakat disekitar kaki gunung Sinabung ini harus melakukan evakuasi untuk mengantisipasi bahayanya yang akan ditanggung
Ribuan masyarakat sudah mengungsi dan membuat posko-posko evakuasi untuk tempat beristirahat sementara waktu, menunggu kembali normal aktivitas gunung merapi yang sedang siaga itu. Seperti pada posko kedua dari kaki gunung yang kami singgahi. Masyarakat ini terpaksa mengungsi di Jambur dan menjadikan jambur tersebut sebagai posko evakuasi sekitar 450 orang. Beberapa masyarakat yang berasal dari berlainan desa juga berkumpul di gereja-gereja dan mesjid.
Banyak keluhan masyarakat atas kejadiannya, diantaranya tidak sigapnya pemerintah terhadan korban yang mengungsi, sehingga mereka harus membuat posko mereka sendiri. Serta terlontarnya ejekan kepada Bupati Karo yang bernama Karo Jambi menjadi Kera Jambi oleh masyarakat. "Sangat sombong, dan dia bilang dia yang lebih penting tetap hidup dari pada masyarakat yang mengungsi" tegas salah satu pengungsi (RS).
Belum lagi iformasi dari BMKG yang sangat lambat dan cendrung menakut-nakuti. BMKG mengatakan kepada masyarakat bahwa gunugn Sinabung adalah gunung siluman yang tidak tau kapan akan meletus. Masyarakat juga mempertanyakan status mereka, karena tidak tahu kapan mereka bisa kebali beraktivitas.
Sebagian besar tanaman dan sayuran pertanian masyarakat disitu habis gosong dan layu serta positif gagal panen. "Dari sinilah sumber sayuran, disini juga kami tidak bisa menikmatinya" Kata RS. Sangat ironis melihat tanaman itu semua rata-rata hancur dan tidak bisa di panen. Adapun yang dapat di panen, tidak sesuai dengan waktu panenya.
Abu vulkanik senantiasa menemani aktivitas masyarakat tersebut baik siang hari maupun waktu tidur. Bahkan embun pagi yang dulunya segar kini bercambur dengan abu. Walaupun demikian, masyarakat disana juga sangat minim menggunakan masker. Pembagian yang hanya di bagi satu masker untuk satu pengungsi tentu tidak cukup untuk di pakai setiap hari melihat kondisi abu yang terus menyelimuti waktu mereka.
Galang Solidaritas mu!
GUNUNG SINABUNG SEKITARNYA DILIHAT DARI BEBERAPA SUDUT PANDANG
BINATANG DI SEKITAR TEMPAT CAMPING
Galang Solidaritas mu!
GUNUNG SINABUNG SEKITARNYA DILIHAT DARI BEBERAPA SUDUT PANDANG
Puncak Sinabung |
Dari Sela Daun |
Sinabung dan Pertanian |
Gunung Sinabung |
Gunung Sipiso Piso |
Gunung Sipiso-Piso dan Kota Berastagi |
Senja |
Pagi |
Sinabung dari Good Bye Darlibg (GUNDALING) |
Berastagi dan Bukit Barisan |
Gunung Sinabung dan Perkebunan Jeruk |
Dari Asap Kecil |
Lubang di Punggung G.Sinabung yang Ditembak Gunung Sibayak (MITOS) |
KONDISI SAWAH DAN LADANG DI BERASTAGI |
BINATANG DI SEKITAR TEMPAT CAMPING
kupu-kupu |
Laba-Laba Pohon |
Laba-laba mencri mangsa |
Laba-laba dan Bunga |
Laba-laba Hijau |
Lalat Hutan |
Memperbaiki Jaring |
HASIL PERTANIAN (TOMAT) GAGAL PANEN
DAN HARUS DIPANEN LEBIH DINI
Add caption |
Add caption |
Add caption |
Add caption |
Add caption |
Add caption |
AKTIVITAS KORBANGUNUNG SINABUNGDI SALAH SATU POSKO EVAKUASI |
Memanen Paksa |
Seorang nenek dengan cucunya di posko evakuasi |
Mendiskusikan bahan makanan pengungsidi dapur jambur |
Walaupun di landa bencana, mereka berusaha untuk tetap hidup dan mencari nafka "menjemur tembakau" |
Seorang ibu yang sedang menggendong anaknya dan marah bercerita karena tidak ada perhatian dari PemKab.Karo |
Memasak bersama, untuk bersama di dapur jambur evakuasi |
Seorang bapak yang berusaha menghidupkan api dari bara kayu |
|
suka dengan laba-laba hijau, :D
BalasHapusudah, ambil saja buat mu....hehehehe
BalasHapusbang aku mau senja terindah, haha, potoiiinn bang.
BalasHapus:D
hahahahahah
BalasHapusberani berapa?
isssshhhh,,, mesti kali bayar bah,,,
BalasHapushhahaaahahahah
BalasHapus