Indah matamu terkadang menipu
Segar bagaikan tumbuhan yang baru mekar
Menyapa pagi dengan embun bersyahdu
Bingar ria membangunkan sangar
Rambut dan kulitmu halus bersih
Bagai kanvas sedia kala terbingkai
Rajut wajah yang kian memutih
Lambai pelukis tak lagi mengubris
Kaki kuat mu berjalan merdu
Berlayar mengarungi tanah
Akar rumput selalu menyambut
Belajar setia hingga renta
Tangan manis memiliki jari lentik
Selalu membelai dengan harapan
Memegang erat bagai tercekik
Pertanda akan ada tangisan
Maka keriput tak lagi bangga
Enggan sembuh di hadapan suntik
Tubuh elok secepat curiga
Itu pertanda kau tak organik
Medan
25 Julli 2014
0 komentar:
Posting Komentar